PERKUMPULAN KLAN
Dibalik
apapun yang ada saat ini,seperti Gedung-gedung menjulang tinggi nan
kokoh,pesawat terbang yang tanpa awak dan demokrasi yang tiada habis memakan
korban.
Semuanya ada karena
berabad-abad yang lalu,manusia-manusia yang sebelumnya ada mampu mempertahankan
apa yang memang serahusnya jadi milik kita. Mereka berjuang tiada akhir,dan
kita semua merupakan warisan yang secara nyata ada untuk memepertahankan apa
yang diperjuangkan manusia-manusia terdahulu. Dan perjuangan kita sebagai
manusia terkini adalah untuk mempertahankan apa yang seharusnya dari saudara
sendiri yang tidak mengerti apa yang seharusnya.
Berawal
dari sebuah zaman yang teknologi serta ilmu pengetahuan yang lebih mumpuni dari
apa yang kita miliki sekkarang. 1 dekade sebelum bumi benar-benar ada,manusia sudah ada. Mereka
sebagai manusia-manusia terdahulu menduduki sebuah planet yang mirip bumi
yaitu,Altar. Seperti itu planet itu disebut,entah dimaknai seperti apa tapi
itulah Altar.Tempat yang cukup nyaman untuk dihuni,karena semua hal yang ada
disana jauh lebih baik dari pada apa yang ada dibumi saat ini. Mulai dari
Teknologi,peradaban mungkin lebih ke Bumi ditahun 2222 nanti.
Kehidupan
di Altar terbagi menjadi 4 golongan utama dan satu golongan biasa. Abhinaya merupakan
golongan terkuat di Altar,tugas mereka adalah menjaga kedamain seluruh kawasan
Altar. Kemudian Nalendra golongan pekerja,semua hal yang ada di Altar merupakan
hasil pemikiran dan hasil kerja dari anggota golongan Nalendra. Harita,golongan
bangsawan. Golongan yang mengelola pemerintahan yang ada di Altar. Kemudian ada
Basaant golongan yang ada untuk memberikan hiburan bagi semua golongan yang ada
di Altar. Kulawu merupakan golongan terakhir. Dimana isinya manusia-manusia
biasa yang keberadaaanya di Altar sebagai masyarakat-masyarakat yang di ayomi
oleh keempat golongan utama.
Dan perkenalkan
namaku Andra aku orang biasa lebih tepatnya golongan Kulawu. Karena semua
anggota keluargaku adalah kulawu. Hidup kami isinya hanya makan, kemudian
tidur, makan dan tidur lagi. Sekali-kali memang kami berpetualang. Aku
bersekolah disatu-satunya sekolah yang ada di Altar. Altariksa namanya. Sebuah
sekolah yang isinya bukan hanya anak-anak biasa seperti aku. Di dalamnya
terdapat anak dari clan-calan yang ada di Altar. Disana kehidupanku lainnya
berjalan. Disana aku punya sahabat karib, namanya Arya. Dia dari clan Harita.
Dia anak salah satu menteri dikabinet pemerintahan yang ada di Altar. Kami
berdua dijuluki “Tu-A” dari “Two-A” atau Dua A. Aku yang jenius dan Arya yang
kaya. Kami berdua bak Air dan Kertas,bertolak belakang namun bisa larut dalam
satu tujuan yang sama. Tak jarang aku diajak untuk sekedar main di Rumah Arya.
Dirumahnya terdapat banyak sekali alat-alat canggih produksi terbaru dari Clan
Nalendra. PC Gaming terbaru dengan spesisifikasi luar biasa. Sesuatu yang
kuidam-idamkan selama ini. Sering kali aku diminta Arya untuk memainkan
game-game yang ada di PC gamingnya. Setelah sekian lama aku mulai bosan dengan
semua itu. Begitupun dengan Arya.
“Ndra, ngga
tau kenapa aku mulai bosan dengan semua hal ini, kita butuh sesuatu yang baru
Ndra?” tanya Arya
“ Ha??, Pc
baru? Game Baru?” jawabku tanpa melihatnya
“ Bukan
cuk,kita butuh sesuatu yang nyata!!!” ujarnya
Sejenak aku berpikir dan masih sibuk dengan game
didepanku
“ Hmmm,memang game kita kurang nyata” sambal
kuperlihatkan adegan-adegan Realistic
yang ada di game.
“
Lain lagi, Kita butuh sesuatu yang ada digame kita lalui di dunia nyata”
tanyanya sambil mengernyit
“
Ah gila, kamu mau semua monster ini jadi nyata,perang sihir ini jadi nyata,Ha?”
Sambil terbelalak aku
“
Ya asal kita juga punya kekuatan yang nyata, ahahaha”
“
Sudah ada- ada saja kamu ini.”
Kembali sibuk aku dengan game. Asik
dengan game tiba-tiba aku mulai memikirkan apa yang dikatakan Arya. Memang
benar jika semua yang ada digame jadi nyata pasti bakalan seru.
Sepulang dari rumah Arya aku
langsung menuju kamar,menghiraukan ibuku yang sudah repot-repot menyiapkan
makan malam untukku. Karena tentu aku sudah makan enak di rumah Arya.
“
Ya, Arya. Ini apa??” tanyaku
“
Aku tidak tahu,tapi berdasarkan teksturnya ini sebuah batu” sambal meneliti
sebuah batu yang tiba-tiba terlempar tepat didepan Aku dan Arya ketikan
berjalan bersama menuju sekolah. Jumlahnya ada dua,satu berwarna Hijau yang
satu Abu-abu.
“
Yasudah,kita ambil aja. Siapa tau pembawa keberuntungan. Aku yang hijau kamu
yang abu ini” sambil mengantongi batu hijau tadi.
“
Baiklah” jawabku singkat
Tak
lama muncul monster raksasa sama persis seperti yang ada digame yang kemarin
aku mainkan bersama Arya. Goodzilla,ya sangat mirip. Jatuh dari langit,dan
langsung memporak-porandakan sekolah kami dan beberapa gedung disekitar kami.
Semua orang lari ketakutan. Berhambur kesana kemari. Sementara aku dan Arya
malah terkagum-kagum melihat monster ini.
“Wah,Keren
kali ya Goodzilla ini” ucapku
“Iya,Ndra.
Nah kana apa kubilang. Kalo semua monster yang ada digame jadi real pasti
bakalan seru” Arya terkekeh dan aku pun juga
Seketika
monster intu menatap kami dan hendak menyerang. Godzilla ini mulai mengumpulkan
aliran listrik yang ada didalam tubuhnya. Dan meyemburkanya kearah kami.
“Ya,
satu yang kurang Ya!” tanyaku bersiap lari
“Kita
gak punya kekuatan super seperti yang ada digame” jawab Arya lari
meninggalkanku
“Oy
tunggu cuk”
Kami
berlari sekuat tenaga, apalah daya kita semua tetap terkena serangan dari
Godzilla tadi. Semua hancur seketika. Tapi anehnya kita yang seharusnya mati
karena serangan tadi malah bisa ngeliat semua bangunan hancur dan orang-orang
disana lenyap. Mataku terbelalak,kutengok sampingku.
“Ya,Arya
kita masih hidup” tanyaku terheran
“Iya….”
Kemudian ia pingsan
*****
“Ndra
bangun,bangun ndra” sambil bergoyang ibu menggoyang-goyangkan badanku
“Ha,Andra
dimana Bu?”
“Diambang
keterlambatan oy, bangun sana. Jam berapa ini sudah.” Sambil menunjukkan jam
dinding kepadaku.
“Haaaaaaaaa” aku langsung loncat dari tempat tidur
Rupanya
Arya sudah ada didepan rumahku,sungguh malu aku.
“Udah
Lama Ya. Sorry ya susah bangun soalnya” ucapku
“Amana
ja cuk,yok naik. Kemarin bokapku belikan sepeda baru” ajak Arya
Sambil
mengayuh sepeda dan aku yang dibonceng Arya. Dia mulai bercerita tentang
mimpinya tadi malam yang ternyata sama persis dengan mimpiku
“Hey
cuk tadi malam aku mimpi seru kali” ucap dia antusias
“Mimpi
apa kau senang betul” tanyaku heran Arya tidak pernah sesumringah ini
“
Tadi malam aku mimpi kita dikejar-kejar Godzilla loh. Kemudian disembur dengan
aliran listriknya tapi kita gak apa-apa,Hebat gak tuh kita heheh” terkekeh dia
“
Beneran kamu Ya. Kok mimpi kita samaan ya. Mirip sekali” ucapku heran
“Betulan??,bentar-bentar.
Sebelum Godzilla nyerang kita ngambil batu gak sih dimipimu?” berhenti Arya
mengayuh sepedanya
“
Asli sama,kamu ambil yang hijau aku yang abu kan” mulai serius
“Sama
cuk. Fix sama. Tau nggak??” tanya Arya
“Gak
tau lah cuk. Kan kamu belum bilang” aku mengernyit
“Anehnya
pagi tadi aku nemu batu yang sama persis, berwarna hijau seperti mimpi
dikantong kanan aku. Dan jelas kali itu sama dengan mimpiku. Nih batunya”
sambil mengeluarkan batu itu
“
Iya Ya,sama. Ini batunya. Wit-wait, berarti…..”
Sambil
merogoh kantong aku menemukan batu berwarna abu.
“Luar
biasa, mimpi yang jadi kenyataan….”Arya kegirangan
“Kok
bisa ya… hmmm” aku masih bingung
Beberapa
saat kemudian setelah kami mulai pusing memikirkan teori-yang mungkin saja
terjadi.
“Bagaimana,nanti
sepulang sekolah aku kerumahmu. Kita bakal research tentang batu ini” ucapku
antusias
“Oke,
tapi sekarang ayo kita ceat-cepat kesekolah. Udah telat banget nih cuk”
“Oke-oke”
jawabku
Komentar
Posting Komentar